borjuis

kalangan borjuis setahu saya yang pakaiannya bermerek, makan di restoran mahal setiap hari, tinggal di mansion mewah, plus foya2 setiap hari. ga kerja pun mereka dapet duit. ga perlu takut besok ada nasi atau enggak, atau ada ongkos buat jalan atau gak.

dan biasanya di kalangan borjuis yang paling diperhatikan adalah penampilan, dari ujung rambut sampai ujung kaki. luar dan dalam. biasanya isi otaknya cuman berputar antara menghabiskan uang dan pesta.

borjuis itu punya dompet tebal, ga perlu takut pergi kemana pun. apalagi di negeri yang korup begini, politik dan tentara bisa dibeli, jadi ga usah takut. kalau melakukan kesalahan, tinggal bayar uang tutup mulut, habis perkara.

biasanya kalangan ini juga lebih cenderung ke arah bejatnya moral, karena ga ada yang pernah alamin hidup susah, jarang ada yang saleh, mereka lebih melihat trend daripada alur agama. dan biasanya seks bebas dan alkohol, termasuk narkoba adalah pelarian.

itu menurut saya loh..

temen2 saya menurut saya banyak loh yang seperti ini. saya bukanlah orang kaya banget, dan saya bukan kaum papa. kalau di rate saya ini masuk ke golongan B-. ga mampu2 amat dan ga kurang2 banget. saya ga pernah ngerasain mulung aqua bekas buat makan sehari2, atau ngeluarin 1 juta dengan entengnya kepada orang lain cuma2.

tapi temen2 saya adalah golongan B+ semua. yang dalam arti bisa mempengaruhi saya dalam mem-borjuis-kan diri saya. padahal saya tahu saya ga mampu, atau saya tahu itu berebihan, tapi namanya lingkungan, jadinya ikut terbawa.

hasilnya? banyak uang yang saya hamburkan cuman untuk sekedar merasakan gimana sih rasanya, punya tas debenhams, punya sepatu 200rb, makan di luar terus, jalan2 terus setiap sabtu minggu, mengeluarkan ratusan ribu sehari hanya untuk beli baju...

pemborosan.. kebodohan...

diantara semua itu, kalau saya melihat teman2 saya yang B+ itu, mereka dengan santainya bisa beli baju online model terbaru, makan di kafe kesukaan, minum kopi rutin di starbuck, jalan2 ke luar daerah, menenteng ipod, iphone, BB atau laptop, bicara tentang pengeluaran perhari yang beratus2 ribu dengan enteng..

diantara semua itu, akibatnya adalah timbul rasa iri yang dalam di hati saya.ya, saya sirik. dan memang karena saya tak mampu dengan gaya hidup seperti itu. tidak ada yang tidak mau banyak uang dan foya2 begitu. semua orang pasti mau. kadang dalam pikiran saya, timbul statement: ih enak banget ya...

ya mereka memang enak...

teman saya ada yang bilang, kalau rejeki semua orang itu ada bagiannya masing2. tapi lantas saya bilang, bagian saya kurang... tapi saya selalu bertekad, suatu hari nanti pasti saya bisa hidup enak seperti itu, tanpa harus risau besok ada ongkos atau tidak, atau besok bisa beli makanan atau tidak.

mungkin saya kurang bersyukur...

Komentar