uang

saya punya quot baru

yang saya rasa sangat kasar.

"Love is suck. Money is fuck."

kenapa?

sudah bukan rahasia umum kalau jalan per love2 an saya tidak mulus. mungkin muka saya kurang mendukung. mungkin sifat saya begitu egois. mungkin badan saya ga bohai alias rata kayak papan. atau mungkin saya memang ditakdirkan tidak ada per love2 an di sekitar saya.

saya mengerti lah masalah ini. saya anggap sudah takdir dan nasib saya begini. apalagi sekarang, siapa yang mau dengan janda anak satu, yang masih ada tanggungan ke ibunya tiap bulan, mukanya jelek pula.

hah.. ya udahlah memang nasib. toh walau begitu saya tetap berdoa minta jodoh yang baik pada Tuhan. saya tidak mau kehilangan harapan. kalau harapan saya hilang, nanti saya tidak mau berdoa. saya sekarang tidak mau berputus asa. saya takut, karena putus asa bisa menghancurkan harapan. saya tidak mau putus asa. jadi saya berdoa saja agar suatu saat diberikan jodoh yang baik dalam segala hal, rumah tangga, anak, rezeki, dsb.

nah kalau soal uang, ini lebih sial lagi. saya bekerja dari tahun 2001. belom punya apa2. kaarena sebagian gaji saya serahkan ke ibu saya untuk sehari2. penghasilan ibu saya yang tukang jahit kampung tidak pernah cukup menutupi keuangan keluarga. ibu saya juga janda yang ditinggal kabur bapak saya menikah dengan perempuan bohai di pontianak sana. bapak saya ini tipe tukang ga mau tahu kehidupan anaknya, alias ga pernah umpanin anak2nya untuk makan dan sekolah. jadilah saya banting tulang agar ibu saya dan adik saya ini masih lanjut sekolah.

kalau dulu sih beban saya tidak berat, karena masih ada kakek saya yang bekerja, kadang nenek saya memberi sedikit uang untuk adik saya. walaupun nenek saya suka sekali mengeluh banyaknya duit yang sudah dia keluarkan karena adik saya. mungkin saat itu dia minta ganti dari saya. tapi saya bukanlah tidak membantu ibu saya, saya sudah bantu, nenek dan kakek saya saja tidak tahu. kalau tahu pun saya rasa, dengan sifat mereka, kakek dan nenek saya itu tidak mau tahu karena mereka beranggapanuang mereka lah yang lebih banyak dikeluarkan.

sekarang saya bingung. kakek dan nenek saya meninggal. otomatis masukan tambahan hilang.otomatis juga saya yang jadi pemikul beban utama keluarga. jahitan ibu saya yang belasan tahun itu tidak ada kemajuan, ada yang bilang karena ibu saya dikerjain orang supaya sepi jahitan terus, karena disitu ada 3 penjahit, salah satunya ibu saya. jadi ini masalah persaingan.

sekarang masalah makin rumit. ibu saya seperti tidak mengerti kalau saya sudah punya anak yang harus ditanggung. saya sudah bilang berkali2 untuk pindah dan mencari daerah yang strategis, tapi ibu saya kekeuh dengan alasan, kalau rumah dijual, paling ibu saya hanya kebagian 30 juta saja, sisanya mungkin diambil kakak laki2nya yang pelit itu. saya rasa kalau kehidupan saya ada terus dilingkungan itu, tidak akan pernah maju. ongkosnya juga besar. anak saya juga butuh biaya banyak untuk masuk sekolah tahun ini, bukan hanya adik saya saja. tapi ibu saya ini seolah tidak mengerti dan menganggap gaji saya begitu besarnya, sampai selalu minta keperluan untuk adik saya yang menurut saya belum perlu.

saya bingung harus bagaimana. saya mencari pekerjaa tambahan sabtu minggu, tapi belum ada. skill saya cuma di dtp saja, tidak ada yang lain. saya ingin juga sekolah lagi, kuliah paling enggak, biar gaji saya naik tidak mentok seperti ini.

saya terus terang lelah begini. ditambah sikap ibu saya yang cuek, tapi kalau minta uang kayaknya harus di iya kan. saya juga tak tega kadang kalau dia minta uang. saya sampai sms sana sini ke saudara bapak saya, minta uang kelulusan, itu pun rasanya masih saja kurang, menurut ibu saya. kenapa bukan dia yang minta? kenapa dia tidak bergerak untuk minta uang ke bapak saya? kenapa setelah saya berhasil mendapatkan uang, tidak ada ucapan/rasa terima kasih dari wajahnya?

money is fuck.

saya benci uang. dasar dari kehancuran itu uang. uang tidak bisa membeli hidup. uang tidak bisa membeli ketulusan. saya benci betul dengan uang.

soal keuangan ini yang membuat napas saya sesak. entah sampai kapan uang ini membelenggu saya. mudah2an anak keturunan saya tidak mengalami hal ini. kalaupun iya, mudah2an jalan mereka dipermudah dan di muluskan.

mudah2an Tuhan mendengar doa saya tentang uang ini. betapa bencinya saya dengan urusan uang ini.

Komentar