aura

sebenernya sebagai manusia, kita bisa merasakan aura orang lain dan sekitar kita, baik itu benda mati atau hidup. klo kita membuat aura kita baik atau buruk seharusnya bisa dirasakan oleh manusia lain atau hewan lain yang hidup.

salah satu bentuk aura yang paling menonjol adalah kalau kita merasakan adanya hantu. maka aura kita akan langsung berubah menjadi mencekam dan takut, bahkan bisa lebih tajam dari aura yang dikeluarkan si hantu itu sendiri, seolah aura kita tertelan dan 'mati' gara2 aura hantu itu.

atau yang gampangnya, kalau kita merasakan terancam oleh orang jahat. kadang aura orang jahat lah yang membuat ketakutan makin menjadi sehingga tidak ada niat untuk melawan/takut melawan aura si penjahat.


menstabilkan aura

sebenernya juga, kita bisa menstabilkan aura di sekitar kita.

contohnya apabila orang di sebelah kita marah, semarah2nya terhadap kita, kita bisa tidak ikut terbawa, karena kita memanage aura kita dengan baik terhadap orang yang marah tadi. bukan dengan cara menghindar, karena menghindar, hanya akan membuat aura marah makin menjadi, tapi menstabilkan.

caranya?

menurut saya sih gampang. tarik napas yang panjang sambil menutup mata. tahan napas, buka mata. senyum. tunjukkan bahwa kita bisa 'melawan' aura orang di depan kita dengan cara baik, sehingga orang di depan kita merasa tidak diserang.

kita bisa mengontrol aura kita sebaik atau sebagus mungkin tanpa harus seperti 'mendikte' aura orang atau benda disekitar kita.

Aura Dalam Ruang

dalam sebuah ruangan, bentuk apapun ruangan tersebut, atau fungsi ruangan tersebut, menyimpan aura. entah itu dari barang2 di ruangan tersebut atau dari orang2 yang berada di ruangan tersebut.

sebenarnya kita juga bisa merasakannya. 'suruh'lah otak kita untuk merasakan aura ruangan. maka akan teraba. seharusnya begitu. contohnya kalau kita masuk ke ruangan polisi, ada rasa takut, ada rasa kriminal, ada rasa korupsi... aura itu menjadi satu yang kita tangkap dan raba lalu otak meresapi sehingga aura kita yang dari luar ruangan polisi tadi aura A, bisa berubah menjadi aura B.

seperti saya. aura yang saya punya dari luar ruangan kantor berubah menurun drastis ketika saya memasuki ruangan kantor. terasa aura negatif yang sangar. cara mengatasinya tentunya saya berusaha menstabilkan aura sangar itu supaya tidak terlalu mempengaruhi saya yang terus menerus didalam ruangan kantor.

Penstabilan Energi dengan Aura

dalam diri setiap manusia ada juga yang disebut energi, biasanya dipakai untuk yang bersifat kelihatan atau untuk kekuatan. kekuatan untuk menggerakkan tangan bisa juga disebut energi. energi ini kalau di barengi dengan aura, maka akan bisa jadi sesuatu yang lain, tidak hanya keluar sebagai gerakan saja tapi juga bisa membuat benda hidup disekitar merasakan aura kita yang bisa mengubah aura benda hidup tadi.

contoh paling gampang nya adalah kalau kita lihat motivator berceramah. kalau cuma sekedar energi dari otak yang keluar dari mulut mereka saja, tidak akan menghasilkan apapun selain omongan dan ocehan. tapi kalau ditambah dengan aura positif dan aura membangun yang tajam di diri mereka, energi yang keluar melalui mulut dalam bentuk ceramah/opini/pembicaraan, bisa memprovokasi pikiran dan aura kita secara drastis yang berada di dalam satu ruangan bersama dengan motivator tersebut.

kalau kita marah atau sedih, bisa jadi energi terkuras habis. tapi kalau kita kontrol dengan aura, energi yang keluar tidaklah terlalu habis atau meletup2. cara2nya, suruhlah otak kita untuk tidak menghabiskan banyak gerakan atau energi saat kita marah atau sedih. tarik napas, pejamkan mata, hitung mundur dari 8 sampai 1, buka mata. tahan napas. keluarkan energi marah/sedih setengahnya, lalu simpan setengahnya lagi, keluarkan sebagai aura yang stabil. mudah2an marah atau sedih kita tidak kebablasan, sehingga energi marah atau sedih itu tidak merusak diri sendiri.

energi yang kita punya sungguh sangat banyak yang bahkan kita sulit menghitungnya. energi yang dipunyai tiap orang/benda hidup juga berbeda satu dengan yang lain. oleh karena itu aura yang digunakan untk menstabilkan energi juga berbeda kapasitasnya untuk tiap orang. kalau hitung mundur dari 8 sampai 1 tadi tidak sanggup untuk menstabilkan energi yang keluar, maka ulangi lagi langkah tersebut, tambah 1 angka lagi, menjadi hitung mundur dari 9 sampai 1. begitu seterusnya. karena kapasitas aura dan energi orang berbeda. sampai terasa kita tidak terlalu banyak menghabiskan energi yang ada, kalau energi sampai habis, yang celaka dan rugi adalah kita juga.

ps: saya bukan ahli aura atau yang bisa melihat aura. tapi sebagai manusia, seharusnya kita bisa merasakan aura dan energi yang kita keluarkan.

Komentar