tugas tambahan

saya hari ini sangat terkejut ketika teman sebangku saya bilang, saya harus liat email dan board. terus terang saya malas sekali liat email kantor, karena jarang bahkan hampir tidak ada email penting buat saya. tapi ternyata teman saya bilang, emailnya ada juga buat saya selain buat dia.

okelah kalau beg beg gitu

saya membuka email saya. dan foila! disitu ditulis dengan jelas, ada penambahan job baru buat saya dan teman sebangku saya. di attachment juga tercantum .doc yang harus kami baca dan pahami, kalau sudah dipahami, baru menghadap kepada MD dan HRD.

Okelah saya ngeprint .doc buat saya

dan foila!

saya menemukan kejanggalan.. eh keanehan luar bisa.

saya bekerja sebagai DTP, kepanjangan dari Desk Top Publishing, yang menangani FA dan kadang revisi disain cetak dari AD. basic saya adalah grafika, selama ini saya berkecimpung di bidang grafika dan percetakan. saya juga bisa sedikit2 menangani kerjaan yang biasa ditangani GD, tapi karena di kantor saya tidak ada GD, semua beban GD ditaruh ke AD dan sedikit ke DTP. salah sendiri, siapa suruh ga nyari GD?

job tambahan saya itu ternyata jauh dari jangkauan eh keahlian saya, yang DTP. saya disuruh untuk menangani pekerjaan nya Data Analysist Website!

*gubrak!*

teman-teman saya satu DTP di indonesia akan terbengong-bengong ngiler kalau saya juga merangkap sebagai Data Analysist huahahaha

tapi saya percaya dalam setiap kejadian pasti ada sisi buruk dan sisi baiknya. sisi buruknya, saya jadi mengurangi beban Data Analyst Web yang saya sama sekali tidak paham pekerjaannya (entah bagaimana itu nanti kedepannya, pasti kaya lenong deh) sedangkan sisi baiknya adalah, saya bisa nyuri2 ilmu dari Data Analyst sehingga bisa nambahin skill saya dari DTP. mungkin suatu saat saya bisa ngelamar jadi Data Analyst Web.

tapi bapak2 HRD dan MD itu kenapa nyuruh saya menghadap ya, padahal mereka udah memutuskan dengan seenaknya menambahkan job desc dibelakang/tanpa persetujuan orang yang bersangkutan. untuk apa ya sebenarnya saya menghadap? toh mereka sudah memutuskan sepihak begitu (seperti yang biasa mereka lakukan)

saya juga percaya bahwa Tuhan Maha Adil, seseorang yang dengan semena-mena memperlakukan atau menganggap remeh orang lain pasti akan mendapat hukumannya,cepat atau lambat. menurut saya, usulan job desk tambahan itu terlalu mengada-ada dan diluar skill saya. tapi bapak2 HRD dan MD yang terhormat itu dengan sadar menambahkan job desk tersebut. sama saja mereka tidak menganggap saya, karena mereka tidak berdiskusi dengan saya sebelumnya.

di otak pencetus ide brilian eh bodoh itu adalah, saya hanya seorang lisda. ya.. saya juga masih ingat kalimat hinaan itu.

Komentar