Ini sih kayak Lupus!

Dulu waktu saya SMP saya duduk sebangku dengan teman saya yang bernama Rika. Disamping segala kebaikan dan keburukan dia, juga disamping kemampuan ekstra dia untuk menjadi murid kesayangan beberapa guru, dia juga atas persetujuan guru bahasa indonesia yang kebetulan juga meng anak emas kannya, dia membuat sebuah mading.

Singkat cerita saya membuat sebuah cerita yang saya anggap lucu di sebuah kertas hvs A4. Saya ingin memberikannya pada dia agar dia memajangnya di mading sekolah. Lumayan, biar semua orang dan terutama guru bahasa indonesia itu tahu kalau saya itu bisa nulis cerita, enggak cuma anak emasnya saja yang bisa.

Kalau tidak salah isi ceritanya tentang seorang anak bernama Plus yang bersekolah di SMP saya. Ceritanya berkisar tentang keseharian Plus ini yang saya buat dengan ringan dan cukup menghibur. Lucu malahan menurut saya. Semalaman saya buat cerita itu dengan bersungguh-sungguh, saya juga berusaha menulis dengan tulisan yang bagus, agar semua murid di sekolah saya bisa membacanya.

Esoknya ketika saya memberikan karya saya pada Rika, sikapnya sungguh di luar dugaan! Setelah membaca sebentar dan melihat sambil lalu, dia melempar karya berharga saya ke atas meja dan berkata,"Ah, ini sih kayak Lupus!"

Apa?!?

Saya baca ulang cerita saya. Memang jaman itu masih ada novel Lupus beredaran, tapi saya tidak mencontek sedikit pun dari Lupus! Saya ternganga. Karya tulisan saya yang saya buat sedemekian, dianggap angin saja. Marah, kesal, sebal membuat mata saya berkaca-kaca. Saya ingin merobek kertas karya saya itu saat itu juga, tapi mengingat pengorbanan yang sudah saya lakukan agar tulisan saya jadi, saya mengurungkan niat itu.

Sampai sekarang, peristiwa itu masih membekas dalam hati saya. Yang menjadi modal saya, apapun yang terjadi, saya akan tetap menulis. Mau nulis gak pake tema kek, mau nulis yang norak-norak kek, mau nulis yang enggak ada alurnya kek, yang penting nulis. Saya ingin membuktikan ke Rika kalau karya saya tidak ada satu pun yang nyontek dari karya orang, walaupun mungkin saja dia tidak tahu karena sejak lulus SMP kami tidak saling kontak lagi. 6 Miliar orang hidup di bumi, bukan tidak mungkin ratusan juta orang yang punya pikiran sama dengan saya. Jadi wajar ada sedikit banyak kesamaan isi, tapi tetap, saya tidak nyontek.

Karena sebuah karya adalah sebuah kejujuran dari yang membuatnya, bukan sebuah tiruan dari karya orang lain.

sekian...mungkin dia salah seorang pendukung RPM Konten ya?

Komentar