kalau diomongin orang

di kampung saya beberapa bulan lalu, ada seorang tetangga yang merasa difitnah, dibilang yang ngga2. parahnya sumbernya justru dari ibu saya. dan ibu saya juga dari orang lain. sumber tak jelas, omongannya di plintir banyak2. jadi selalu ada katanya, katanya si anu, katanya si itu, katanya...

kenapa ya takut banget diomongin jelek sama orang lain? apa kita 'wajib' berusaha meng-clear-kan nama kita yang sudah tersiar dengan jelek? apa lantas kita benci kelompok atau orang2 yang menjelekkan nama kita? haruskah kita mengurung diri terus di rumah?

jawabannya:

Siapa takut!

Jangan takut untuk diomongin jelek sama orang lain. logikanya, kalau ada yang memuji kita, pasti ada yang menghina kita. kita tidak bisa memaksakan mulut orang lain untuk selalu tersenyum pada kita, kenapa? karena sebaik apapun kita, pasti akan selalu ada jeleknya. tidak ada yang sempurna, yang sempurna hanyalah Allah saja. jadi peganglah itu, kita memang tidak sempurna, tapi kita bisa membuatnya seimbang. jangan pernah takut. tapi takutlah dengan apa yang dikeluarkan mulut kita sendiri. mulutmu adalah harimaumu. kadang yang keluar dari mulut adalah doa yang justru bisa berbalik ke diri kita sendiri.

apa kita harus meng-clear-kan nama baik kita di mata orang yang sudah terlanjur menilai kita jelek? tidak perlu! hanya buang waktu. kebanyakan orang, kalau sudah berpendapat jelek tentang orang lain, dia akan sulit menerima kebaikan orang tersebut secara ikhlas. jadi kita tidak usah wara-wiri berbuat begitu. lebih baik waktu yang digunakan, dengan tetap berbuat baik, tetap menjadi diri sendiri. waktu adalah penyembuh yang ampuh. tidak usah memperlihatkan apa yang sudah diberi tangan kanan kita, senyum dan jelaskan dengan hati2 kalau ditanya.

haruskan kita menghindar dari kelompok atau orang yang menyiarkan kabar jelek tentang diri kita? hahaha.. enggak usah! Rasul tidak pernah menghindari tetangganya yang selalu meludah ketika beliau lewat.malahan Rasul menjenguk tetangganya yang tukang meludah itu ketika dia sakit. beliau adalah penjenguk pertama. jadi enggak usah takut. kita percaya saja pada Allah. tidak ada yang abadi. pertemanan antara orang2 yang suka membuat gosip tak jelas dan fitnah, adalah persahabatan yang sangat rapuh. mereka hanya kuat saat2 tertentu saja. ketika mereka goyah, mereka akan langsung seperti debu. lewat saja, berikan senyum, walau mereka tidak membalas senyum. hak mereka. yang penting kita bisa memberikan yang terbaik dan tetap optimis.

mengurung diri? menutup diri? ga boleh! sepemalunya kita, tetap kita butuh bergaul. kunci sukses manusia itu salah satunya adalah relasi! jangan pernah merasa dikucilkan atau disingkirkan atau diabaikan oleh orang2 atau tetangga. biasa saja. ringan. dan tersenyum. senyum adalah salah satu kunci optimisme. menatap hari depan lebih baik. biar saja mereka yang tidak mau diajak bergaul, akan sulit meruntuhkan sifat optimis. bergaul tidak salah, karena membuka cakrawala kita tentang dunia. yang salah itu menjelekkan orang lain dan bergosip.

trust your haters, percaya pembencimu. gosip jelek tentang kita bukanlah untuk meruntuhkan kita, tapi pecut agar kita jadi manusia yang lebih kuat dan lebih baik. membuat hidup lebih indah. bukankah mawar yang cantik pun ada durinya? begitu juga hidup, tanpa duri, tidaklah menarik lagi.

trust your haters, they will advertise you well. mereka yang membenci kita akan selalu menjelekkan kita. tidak apa. kadang kalau kita menjelekkan orang lain, belum tentu kita lebih baik dari orang yang kita gosipkan. kadang itu bisa jadi doa yang buruk buat diri sendiri. tidak ada orang yang 100% jelek, hanya saja manusia diciptakan tidak sempurna. jadi kalau ada gosip tidak enak, telan saja bulat2, lalu tertawa saja, anggap seperti komedi satir yang hanya bisa ditertawakan beberapa waktu saja.

kekuatan seseorang itu bukan terletak dari teriakannya, atau dari caranya membuat musuhnya gentar dengan omongan dan pedang, tapi diliat dari kekuatannya untuk menahan amarahnya.

Komentar