mulai terasa susah
mulai terasa susah, sejak nenek dan kakek meninggal tidak ada pemasukan tambahan bagi keuangan rumah tangga. hal ini sudah saya pusingkan sejak lama, ditambah uang gajian di kantor gak naek2. tapi kemarin baru dapat angin segar katanya mau naik, yah mayan walau 100 atau 200 perak juga buat nambal urusan rumah tangga yang banyak tetek bengek nya.
mulai terasa stres karena pekerjaan di rumah nenek yang luas itu seolah tiada habis. ini rusak, itu belum diberesin. saya udah pernah bilang ke ibu saya untuk menjualnya dan ngontrak saja, tapi ibu saya bilang, daripada ngontrak abis duit, mending disitu dulu bertahannya.
ya benteng pertahanan rumah kami adalah rumah nenek sekarang. rumah itu walau dari luar keliatan kokoh padahal kalau diliat ke dalam banyak sekali bobroknya disana sini. misalnya di atapnya, kayu2nya sudah lapuk. genteng2nya sering bergeser, dinding dibagian dalam juga banyak yang ngelotok catnya. tidak kokoh. tidak kuat. menandakan pada kami, kekokohan dari sebuah rumah adalah kasih sayang makhluk hidup didalamnya bukan kelihatan dari dinding rumahnya.
setiap ada kebutuhan rumah tangga yang tiada habis menguras kantong, sya cuman bisa mengangkat alis. ya, saya sudah tahu konsekuensi dari kematian nenek dan kakek saya, justru saya lah yang menanggungnya paling berat. saya yang jadi tulang punggung 2 anggota keluarga yang masing2 kepalanya punya berlainan pikiran. hal ini terasa sangat berat, apalagi saya tidak punya teman curhat. Icad masih terlalu kecil. dia juga tidak bisa apa2. kadang saya mesem2 sendiri. apa yang harus saya lakukan untuk kedepannya?
rencana saya menyekolahkan Icad, belum lagi buat makan sehari2. belum nanti kebutuhan rumah tangga yang sedikit2 bikin kantong tipis. ongkos ke kantor tiap hari.
saya sering mendengus kesal melihat teman2 saya yang kelihatannya begitu cukup dan berlebihan malah. tapi kalau saya stres karena ini, tidak ada gunanya, malah badan saya nanti yang menjerit. saya tidak mau merusak badan saya, apalagi sekarang banyak penyakit aneh2 yang menerjang tubuh manusia.
paling saya hanya mengangkat alis. kalau Allah bilang setiap masalah ada jalan keluarnya, pasti memang ada jalan keluarnya asal berpikir.
ya mudah2an dengan penuh pikiran positif semua bisa teratasi.
mulai terasa stres karena pekerjaan di rumah nenek yang luas itu seolah tiada habis. ini rusak, itu belum diberesin. saya udah pernah bilang ke ibu saya untuk menjualnya dan ngontrak saja, tapi ibu saya bilang, daripada ngontrak abis duit, mending disitu dulu bertahannya.
ya benteng pertahanan rumah kami adalah rumah nenek sekarang. rumah itu walau dari luar keliatan kokoh padahal kalau diliat ke dalam banyak sekali bobroknya disana sini. misalnya di atapnya, kayu2nya sudah lapuk. genteng2nya sering bergeser, dinding dibagian dalam juga banyak yang ngelotok catnya. tidak kokoh. tidak kuat. menandakan pada kami, kekokohan dari sebuah rumah adalah kasih sayang makhluk hidup didalamnya bukan kelihatan dari dinding rumahnya.
setiap ada kebutuhan rumah tangga yang tiada habis menguras kantong, sya cuman bisa mengangkat alis. ya, saya sudah tahu konsekuensi dari kematian nenek dan kakek saya, justru saya lah yang menanggungnya paling berat. saya yang jadi tulang punggung 2 anggota keluarga yang masing2 kepalanya punya berlainan pikiran. hal ini terasa sangat berat, apalagi saya tidak punya teman curhat. Icad masih terlalu kecil. dia juga tidak bisa apa2. kadang saya mesem2 sendiri. apa yang harus saya lakukan untuk kedepannya?
rencana saya menyekolahkan Icad, belum lagi buat makan sehari2. belum nanti kebutuhan rumah tangga yang sedikit2 bikin kantong tipis. ongkos ke kantor tiap hari.
saya sering mendengus kesal melihat teman2 saya yang kelihatannya begitu cukup dan berlebihan malah. tapi kalau saya stres karena ini, tidak ada gunanya, malah badan saya nanti yang menjerit. saya tidak mau merusak badan saya, apalagi sekarang banyak penyakit aneh2 yang menerjang tubuh manusia.
paling saya hanya mengangkat alis. kalau Allah bilang setiap masalah ada jalan keluarnya, pasti memang ada jalan keluarnya asal berpikir.
ya mudah2an dengan penuh pikiran positif semua bisa teratasi.
Komentar
Posting Komentar