babies film review

awalnya saya kira film ini ada jalur ceritanya, pake naskah dan dialog2 yang seperti film2 biasa. ga taunya di film ini bener2 seperti nonton dokumentasi dari awal bayi2 lahir sampai mereka setahun dan bisa jalan. ekspresi mereka natural ga dibuat, begitu juga ekspresi orang tua yang terlibat didalamnya.

ada empat bayi yang ada di cerita ini Ponijao dari Opuwo, Namibia; Mari dari Tokyo, Jepang; Bayar dari Bayanchandmani, Mongolia; dan Hattie dari San Francisco, California. kita bisa liat bagaimana kultur budaya dari beberapa daerah di dunia dalam merawat dan melahirkan bayi. sangat membuka mata hati!

di awal film diceritakan Ponijao yang menggerus2 sesuatu terus2 menerus, ternyata waktu ibunya hamil besar, dia sering menggerus2 sesuatu untuk dibaluri ke perutnya. Jadi Ponijao mengikuti kelakuan ibunya^^

di tengah2 diceritakan bagaimana kesalnya Mari yang gagal terus menerus memasukkan tongkat mainan ke dalam lingkaran. lucu! karena kesalnya dia ngambek dan menjatuhkan dirinya ke lantai, kakinya dibanting2. hahaha

juga diperlihatkan bagaimana orang tua Hattie menanamkan kesenangan membaca mereka pada bayinya, dari sejak kecil ibunya sering membacakan cerita, sehingga buku2nya banyak sekali. Hattie jadi suka membaca, dan menyuruh orang tuanya untuk membacanya.

Bayar mempunyai kakak laki2 yang sering mengganggu dan mengerjainya. mereka berbeda umur setahun setengah kira2. lucu sekali melihat Bayar suka pura2 menangis kalau dijahili kakaknya.

empat2nya bayi yang lucu2. mama mereka cantik2 sih ya... Ponijao yang paling lucu. dia sudah bisa menggumamkan kata2 yang diucapkan kerabatnya. hahaha

sang sutradara, Thomas Balmes, membuat film seperti dokumenter ini tidak membosankan. karena sering ada kelucuan khas bayi disana sini. jadi inget Icad jaman dulu.

ps: bajakannya juga dah bagus kok.. ^^

Komentar