takut

setiap malam sebelum tidur, saya selalu berpikir.

apa besok saya masih bisa membuka mata?

apa saat saya membuka mata, saya masih bisa merasakan napas saya sendiri?

apakah besok pagi saya masih bisa menyentuh tubuh anak saya?

apakah nanti tidur saya akan tenang?

apa nanti akan ada mimpi buruk atau pertanda buruk?

apa saya besok masih bisa merasakan hidup dalam senyuman?

--

kondisi saya sekarang persis seperti orang yang terkena vonis mati dari penjara. yang sudah tercatat tanggal dan waktu eksekusi.

tinggal menghitung dan menunggu hari. ketakutan membayangi saya.

tapi selalu ada harapan. pasti. saya berusaha membangun diri saya yang hancur. saya tahu Tuhan masih memberi sedikit kesempatan.

yah walau sedikit.

--

ternyata tidak ada yang manusia takutkan selain kematian.

saya melihat di depan mata.

mungkin saya pun akan mengalaminya.

bohong besar kalau kita tidak takut. yang ada adalah ikhlas atau tidak.

ya, ikhlas atau tidak.

anggaplah hari ini saya terakhir ada di dunia ini. membuat setiap napas yang saya hirup adalah suatu anugrah besar. yang tidak dimiliki orang yang mati.

--

saya kembali melakukan hal yang sama. seperti dulu sebelum saya mengalami kondisi ini. saya coba. tapi ketakutan itu selalu ada di benak saya sepanjang saya berjalan. membuat saya terus berdoa memohon keselamatan.

terakhir saya berpikir, apakah orang yang mati itu di hari terakhir hidupnya pernah memikirkan kematian. dan ketika kematian itu datang, apakah mereka menolak?

apakah nanti setelah mati kita akan berkumpul dengan orang yang kita sayangi?

bisakah saya ikhlas bila saat itu tiba?

Komentar